SALAM ANAK GALAM!
Dalam kesempaatan kali ini. kami ingin berbagi informasi seputar pengumuman UN tingkat SMP/MTs 2013. semoga dapat bermanfaat.
JAKARTA–Sebanyak 16.616 siswa dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional
(UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk tahun ajaran 2013-2013.
Hal
ini sesuai dengan yang dipaparkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Mohammad Nuh saat mengumumkan hasil akhir UN, Jumat
(31/5/2013).
“Sesuai dengan jadwal, hari ini, kami bisa
menyampaikan hasil akhir UN SMP sederajat dengan tepat waktu,” kata Nuh
pada jumpa pers di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.
Mendikbud
memaparkan, peserta UN SMP sederajat tahun ajaran 2012-2013 berjumlah
3.667.241 siswa, sebanyak 3.650.625 di antaranya dinyatakan lulus dan
16.616 siswa dinyatakan tidak lulus.
Hal itu, kata dia,
menunjukkan tingkat kelulusan UN SMP sederajat tahun ini mencapai 99,55
persen, dan persentase ketidaklulusannya 0,45 persen.
“Berarti
persentase kelulusan tahun ajaran 2012- 2013 ini turun 0,02 persen dari
tahun sebelumnya yang mencapai 99,57 persen,” jelasnya.
Dia
mengatakan kriteria kelulusan peserta didik pada UN SMP ditentukan
berdasarkan nilai akhir untuk kelulusan yang komposisinya terdiri dari
60 persen nilai UN murni dan 40 persen nilai sekolah.
“Peserta
didik SMP dan sederajat itu dinyatakan lulus UN, jika nilai akhir
rata-rata lebih dari sama dengan
(minimal) 5,5 dan nilai tiap mata
pelajaran paling rendah empat,” paparnya.
Nuh menyampaikan bahwa
nilai rata-rata UN murni SMP sederajat tahun ini adalah 6,1 atau turun
1,37 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,47.
“Akan
tetapi penurunan nilai rata-rata ini tergolong wajar kalau dari sisi
tingkat kelulusan yang juga turun 0,02 persen,” ucapnya.
Mendikbud
menambahkan, penurunan nilai rata-rata UN murni SMP sederajat
disebabkan oleh komposisi soal UN yang lebih sulit dengan tingkat
kesulitan meningkat 10 persen dari soal UN SMP tahun ajaran 2011-2012.
Mendikbud juga menambahkan, jika UN tahun ini diambil secara nilai murni. maka presentase kelulusan siswa SMP/MTs sederajat tahun ajaran2012/ 2013 sekitar 55,55 % atau ada sekitar 2.037.152 siswa yang lulus. Dan yang tidak lulus mencapai 44,45%, atau berarti ada sekitar 1.630.089 siswa yang tidak lulus.
sumber : http://digital.solopos.com
Jumat, 31 Mei 2013
Tata Cara Shalat Jenazah-Tugas PAI XI IPA
SALAM ANAK GALAM!
Halo! generasi muda Indonesia. Pada kesempatan kali ini, kami akan berbagi tentang tata cara Shalat Jenazah. postingan ini ditujukan kepada seluruh teman-teman yang ingin belajar atau ingin menyelesaikan tugas dari guru Agamanya. Tata cara shalat jenazah di bawah sangat sederhana, jika ingin yang lebih lengkap, silahkan teman-teman untuk mencarinya di perpustakaan atau di sumber yang lain.
Semoga dapat bermanfaat. :)
Rukun dan Cara
Mengerjakan Shalat Jenazah
Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan adzan dan
iqmat. Setelah berdiri sebagaimana mestinya, maka:
1. Niat melakukan shalat mayit dengan 4 kali takbir.
Niatnya: (untuk mayit laki-laki)
"Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin
fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa."
Artinya: Aku niat shalat atas mayit ini empat
takbir fardhu kifayah karena Allah.
Niat (untuk mayit perempuan)
"Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a
takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa."
2.TakbirPertama
Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut (sidakep), kemudian membaca Al-Fatihah, setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”
3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:
"Allahumma shalli ‘alaa Muhammad"
Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi
Muhammad”.
Lebih sempurna lagi jika membaca shalawat sebagai
berikut:
"Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa
shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa
‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim
fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid."
Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan
atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim
dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para
keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan
para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”
4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ
وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
" Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii
wa’fu’anhu. "
Artinya:“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab
sejahtera, maafkanlah dia.”
Lebih sempurna lagi jika membaca doa: (Lihat
Buku!)
Keterangan: Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.
5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:
اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ
وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa
ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.
Artinya:“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak
sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya),
dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
6. Kemudian setelah salam membaca:
As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap
pada kamu sekalian.”
Rabu, 29 Mei 2013
Peringkat 10 besar nilai UN SMA 2013
Salam anak galam,
Selamat pagi yahh, kali ini saya akan posting info terbaru tentang sekolah dan siswa yang masuk dalam peringkat 10 besar, hebat ya indonesia.
Keyword : UN 2013, Peringkat UN 2013, info pendidikan, pendidikan terbaru,
CEKIDOT
_________________________________________________________________________________Pengumuman hasil UN SMA/MA/SMK sudah diumumkan hari Jum’at tanggal 24 Mei 2013 kemarin. Rasa kegembiraan dan corat-coret bajupun menyertai kelulusan yang telah diperoleh.
Terdapat 1.573.036 atau 99,4 persen dari 1.581.286 peserta SMA/MA yang lulus. Berarti yang tidak lulus sebanyak 8.250 siswa atau 0,52 persen. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), peserta yang lulus sebanyak 1.105.539 atau 99,95 persen dari 1.106.140. Untuk yang tidak lulus sebanyak 601 siswa atau 0,5 persen. Nilai kelulusan peserta didik ditetapkan berdasarkan perolehan nilai akhir. Nilai ini diperoleh dengan skema 60 persen Ujian Nasional sedangkan dari sekolah sebanyak 40 persen. Nilai rata-rata NA paling rendah 5.5 dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4.0.
Nilai rata-rata kelulusan, menurut Nuh sebesar 7,57. Sedangkan nilai rata-rata ujian sekolah berkisar 8,4. Sementara nilai ujian nasional sendiri berkisar 6,35.
12 siswa peraih nilai Ujian Nasional Murni SMA tertinggi:
1. Ni Kadek Vani Aapriyanti, SMA Negeri 4 Denpasar Bali, 9,87.
2. Aditya Agam Nugraha, SMA Negeri 1 Surakarta, Jateng, 9,78.
3. Helena Marthafriska Saragi Napitu, SMA Swasta Methodist 2, Medan. Sumatera Utara, 9,78.
4. Made Hyang Wikananda, SMA Negeri 4 Denpasar Bali, 9,76.
5. Luh Putu Lindayani, SMA Negeri 4 Denpasar Bali, 9,76.
6. Elva Vidya, SMA Kristen 5 BPK Penabur, DKI Jakarta, 9,75
7. Gracia Isaura Raulina, SMA Negeri 8, DKI Jakarta, 9,75
8. Putu Siska Apriliyani, SMA Negeri 4 Denpasar Bali, 9,75
9. Nadia Anindita Vandari, MA Negeri Insan Cendikia, Ciater, Serpong, Banten, 9,75
10. Sarah Alya Firnadya, SMA Negeri 8, DKI Jakarta, 9,73
11. Zulva Facharina, SMA Negeri 10 Samarinda, Kalimantan Timur, 9,73
12. Putu Indri Widiani, SMA Negeri 4 Denpasar Bali, 9,73.
10 sekolah dengan rata-rata nilai Ujian Nasional tertinggi, sebagai berikut:
1. SMA Negeri 4 Denpasar, 296 Siswa, 100 persen lulus, nilai 9,17
2. MA Negeri Insan Cendikia, Ciater, Serpong, 116 siswa, 100 persen lulus, 8,93.
3.SMA Kristen 1 BPK Penabur Jakarta, 295 siswa,100 persen lulus, 8,88
4. SMA Santa Ursula, 205 siswa, 100 persen lulus, 8,87
5. SMA Negeri 1 Denpasar, 512 siswa, 100 persen lulus,8,81
6. SMA Negeri 3 Lamongan, 230 siswa, 100 persen lulus, 8,81
7. SMA Negeri 1 Babat Lamongan, 300 siswa, 100 persen lulus, 8,81
8. SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh, 75 siswa, 100 persen lulus, 8,79
9. SMA Negeri 1 Kembangbahu Lamongan, 124 siswa, 100 persen lulus, 8,78.
10. SMA Negeri 8 Jakarta, 417 siswa, 100 persen lulus, 8,74.
Sumber
Selasa, 28 Mei 2013
Naskah Pidato tentang Perpustakaan Mencerdaskan masyarakat
Salam Anak Galam,
Kali ini siswa SMAN-3 Selat Kab.Kapuas ingin berbagi pengalaman dalam lomba pidato di kantor perpustakaan, Arsip, Dokumentasi Kab.KAPUAS tahun 2013.
Alhamdulilah Naskah ini berhasil meraih juara ke-2 dalam lomba tersebut.
Pidato ini ditunjukan kepada seluruh masyarakat
Indonesia yang ingin membudayakan kegiatan membaca dan mengembangkan
perpustakaan di daerahnya.
Keyword : Pidato, Perpustakaan, budaya membaca,
membaca, pendidikan, lomba pidato, perpustakaan mencerdaskan masyarakat, naskah pidato
CEKIDOT
_____________________________________________________________________________
Tingkatkan
Budaya Membaca dengan Mengunjungi Perpustakaan
Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Kepala kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumen Kabupaten Kapuas, yang terhormat dewan juri lomba pidato tingkat SMA/MA
se-kabupaten Kapuas. Dan yang berbahagia, teman-teman peserta lomba pidato
tingkat SMA/MA se-kabupaten Kapuas.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kita dapat berkumpul di
tempat ini dalam rangka Lomba Pidato tingkat SMA/MA se-kabupaten Kapuas tahun
2013 dengan keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun.
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan sebuah
pidato dengan judul “Tingkatkan Budaya Membaca dengan Mengunjungi Perpustakaan”.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, kegiatan
membaca merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan cakrawala ilmu pengetahuan dan
tingkat intelektualitas seseorang. Dengan membaca kita dapat memperoleh beragam
manfaat, seperti peningkatan konsentrasi, peningkatan daya ingat, terbangunnya
kepercayaan diri, berkembangnya kreatifitas diri, dan masih banyak lagi manfaat
yang dapat kita peroleh dari kegiatan membaca.
Dengan membaca, wawasan dan pola pemikiran akan berubah tajam yang
akhirnya dapat meningkatkan kualitas diri secara optimal.
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Sehubungan dengan manfaatnya yang berlimpah,
kegiatan membaca adalah salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kecerdasan
masyarakat. Bagi orang-orang yang cinta akan membaca misalnya kaum intelektual,
membaca merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi setiap harinya. Bagi
mereka, membaca merupakan nasi yang wajib disantap setiap hari. Inilah persepsi
dari masyarakat yang tingkat kecerdasannya tergolong tinggi, yang selalu
menganggap kegiatan membaca merupakan bagian dari dirinya. Orang-orang seperti
ini selalu menganggap bahwa setiap waktu yang kosong haruslah diisi dengan
membaca.
Ya! Karena membaca memang dapat dilakukkan di mana
saja. Namun bagi mereka, ada satu tempat yang mereka anggap dan jadikan sebagai
pusat kegiatan membaca, yaitu perpustakaan. Bagi mereka, perpustakaan merupakan
ladang emas yang harus digali pada setiap kesempatan yang ada. Dengan
menggunakkan alat yang disebut “membaca”.
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Perpustakaan memang merupakan pusat kegiatan
membaca. Perpustakaan memainkan peranan penting sebagai jembatan menuju
penguasaan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan memberikan kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang
ilmu pengetahuan. Bahkan di lembaga-lembaga pendidikan, perpustakaan dianggap
sebagai jantung pendidikan.
Ya! memang tak salah jika ada istilah bila
“perpustakaan merupakan jantung pendidikan”. Memang, mendapatkan informasi
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja seperti menggunakan fasilitas
internet, siaran televisi, siaran radio, surat kabar, dan lain sebagainya.
Namun, semua sumber informasi
tersebut hanya bersifat sementara. Artinya, ketika mengakses atau menerima
informasi dari televisi atau radio yang kita lakukan hanya melihat dan mendengar
saja. Begitu juga surat kabar, kita hanya sekedar membaca hal-hal yang penting
saja setelah itu surat kabar tersebut menjadi alas tempat duduk, pembungkus
makanan, atau hanya dibuang begitu saja. Begitu juga dengan menggunakan
fasilitas internet mungkin kita hanya melihat informasi yang terbaru saja yang
kita anggap penting.
Tetapi jika kita berkunjung ke perpustakaan,
bermacam-macam informasi tentang ilmu pengetahuan bisa kita dapatkan. Mulai
dari informasi yang sudah lama beredar hingga informasi terkini yang baru saja
beredar. Itulah salah satunya kelebihan perpustakaan, yang mempertegas
kedudukannya sebagai pusat kegiatan membaca.
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kegiatan membaca
dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat, tentu Perpustakaan sebagai pusat
kegiatan membaca memiliki peranan yang besar dalam peningkatan minat baca masyarakat,
peningkatan pola pikir, dan tingkat kecerdasan masyarakat itu sendiri. Hal ini dapat terlihat pada masyarakat di
negara-negara maju, misalnya saja Jepang. Masyarakat Jepang rata-rata ber-IQ
tinggi dan hampir tidak ditemukan lagi yang buta huruf. Dan yang lebih
mengejutkan lagi, murid-murid SMA di Jepang memiliki skore di bidang matematika
dan sains lebih tinggi daripada murid-murid SMA di Amerika Serikat. Ini bisa
terjadi tidak lepas dari kebijakan pemerintah Jepang pada tahun 1945 yang
secara serius mencanangkan program pemberantasan buta huruf dan buta teknologi
serta pengembangan perpustakaan di negara tersebut. Keberhasilan kebijakan
pemerintah Jepang yang hasilnya dapat dilihat sekarang, juga tidak lepas dari
dukungan masyarakat Jepang untuk bangkit dari keterpurukan setalah perang dunia
ke-2.
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang berbahagia.
Dengan satu fakta itu saja, kita bisa melihat
bagaimana pengaruh pengembangan pendidikan dan perpustakaan yang dilakukan
secara serius dapat menghasilkan masyarakat yang cerdas dan negara yang kuat di
bidang pendidikan maupun ekonomi. Lalu bagaimana dengan masyarakat kita. Menurut data dari OECD di tahun 2009, budaya
membaca di kalangan masyarakat Indonesia menempati urutan terbawah dari 52
negara di kawasan Asia Timur. Kemudian, tingkat buta huruf di kalangan masyarakat
Indonesia mencapai 10 %.
Data-data ini menunjukan bahwa kecintaaan masyarakat
Indonesia akan membaca tergolong masih sangat rendah, jauh di bawah
negara-negara tetangga kita. Tentu jika minat membaca masyarakat Indonesia
rendah, praktis tingkat kunjungan masyarakat Indonesia ke perpustakaan juga
rendah. Bahkan menurut sebuah survei, tingkat kunjungan masyarakat Indonesia ke
perpustakaan hanya berkisar 10-20% dari jumlah penduduk yang ada sekarang. Presentase ini sungguh jauh di bawah negara
maju yang tingkat kunjungan masyarakatnya ke perpustakaan mencapai 70%-80%.
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Miris memang melihat keadaan negeri yang kita cintai
ini begitu tertinggal dari negara lainnya. Miris melihat masyarakat kita yang
masih terkebalakang dari masyarakat di luar negeri khususnya masyarakat di
negara maju. Kemudian, apakah kita hanya berdiam diri saja melihat kondisi seperti
ini? Apakah kita hanya meratapi nasib tanpa berbuat sesuatu untuk memperbaiki
keadaan ini?
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Pemerintah telah memberlakukan UU no. 43 tahun 2007
yang mengatur penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di Indonesia.
Selain menjadi sumber hukum, UU ini juga dijadikan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di Indonesia. Dengan diberlakukannya
Undang-undang ini, telah terlihat bahwa pemerintahan kita mulai serius
membenahi masalah minimnya budaya membaca di kalangan masyarakat Indonesia dan
masalah-masalah yang menyelimuti dunia perpustakaan Indonesia. Lalu, apakah
kita hanya menonton saja sepak terjang pemerintah ini dan hanya berharap jika
kebijakan pemerintah ini akan berhasil?
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Kita sebagai masyarakat Indonesia. Kita sebagai
salah satu bagian dari negara ini, tentu memiliki tanggung jawab yang sama
untuk memajukan negara ini, menjadikan negara ini negara yang besar, negara
yang cerdas, negara yang masyarakatnya mampu untuk bersaing dengan masyarakat
di negara-negara lain. Maka, sudah sapatutnya kita bertindak mendukung
kebijakan pemerintah ini. Karena, jika
hanya pemerintah saja yang bergerak sedangkan masyrakatnya hanya menonton saja
dan tidak memberi dukungan, tidak mustahil jika kondisi perpustakaan di negeri
ini akan jalan di tempat dan tidak akan mampu untuk mengejar negara-negara maju
yang telah jauh memimpin di depan. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Dewan juri yang saya hormati, hadirin yang
berbahagia.
Kita, sebagai salah satu bagian dari masyarakat negeri
ini dapat ikut serta untuk melakukan langkah-langkah konkrit memajukan dunia perpustakaan di negeri ini. Kita
dapat mendukung kebijakan pemerintah tersebut dengan menerapkan langkah 2P di
daerah kita. Apa itu langkah 2P? Langkah 2P adalah langkah pengelolaan dan
penumbuhan.
P yang pertama adalah pengelolaan perpustakaan yang
baik akan mampu merubah paradigma sebagian masyarakat kita yang mengaggap
perpustakaan sebagai tempat yang membosankan dan tempat yang angker untuk didatangi, menjadi anggapan
bahwa perpustakaan merupakan tempat yang menjanjikan dan menyenangkan untuk dikunjungi.
Kita mulai dengan perpustakaan-perpustakaan yang ada di sekitar kita. Misalnya
perpustakaan di sekolah.
Menurut pandangan dari berbagai pihak, perpustakaan
sekolah yang ada di daerah kita belumlah dapat disebut 100% layak, baik dari segi sarana dan prasarana
maupun pelayanannya. Di daerah kita, perpustakaan sekolah belumlah dapat
menciptakan kondisi yang kondusif bagi siswa dan siswi di sekolah tersebut
untuk menggali ilmu di perpustakaan yang ada di sekolah mereka. Masalahnya
beragam. Mulai dari masalah kebersihan perpustakaan, kelengkapan buku-buku di perpustakaan
tersebut, hingga penataan ruangan yang masih kacau balau. Hal ini, membuat
image perpustakaan sebagai “jantung pendidikan” sama sekali belum dapat
dirasakan bahkan mungkin belum diketahui oleh pelajar-pelajar di daerah kita.
Belum lagi ditambah dengan pelayanan perpustakaan yang bahkan disuatu sekolah
di daerah kita, perpustakaan hanya buka rata-rata 1 kali dalam 2 minggu. hal
ini semakin membuat para generasi muda kita jauh dari “jantung pendidikan
mereka”.
Mari para pemerhati pendidikan, tenaga pengajar dan
pendidik, dan teman-temanku generasi muda penerus bangsa, kita ciptakan kondisi perpustakaan yang ideal
di daerah kita ini. Agar, para pelajar di daerah kita dapat merasakan denyutan
”Jantung pendidikan mereka”.
Dewan
juri yang saya hormati, hadirin yang berbahagia.
P yang kedua adalah Penumbuhan. Mari, kita tumbuhkan
budaya membaca di tengan masyarakat kita. Kita ubah paradigma masyarakat yang
memandang sebelah mata akan membaca. Kita sebarkan kepada orang-orang di
sekitar kita bahwa mambaca mempunyai banyak manfaat. Membaca memiliki buah-buah
yang manis, yang akan merubah kehidupan menjadi lebih baik. Kita pupuk hati
orang-orang di sekitar kita untuk selalu cinta akan membaca. Kita gaungkan
gerakan cinta membaca di daerah kita ini dan di negeri ini. Kita mulai dari
diri kita sendiri, kemudian kita sebarkan ke keluarga kita, teman-teman kita,
tetangga-tetangga kita, kemudian kita sebarkan ke masyarakat luas bahwa “Membaca
adalah nadi pendidikan dan perpustakaan adalah jantungnya”.
Dewan
juri yang saya hormati, hadirin yang berbahagia.
Memang tidak mudah untuk melakukannya. Tidak semudah
yang saya katakan. Tapi, meskipun banyak sekali hambatan dan rintangan untuk
melakukannya. Banyak jalan terjal dan berliku yang harus dilewati. Tapi
percayalah bahwa apa yang kita ingin ubah menjadi lebih baik, apa yang kita
perjuangkan pasti akan berhasil. Percayalah, sekecil apapun usaha kita, pasti
usaha tersebut akan berbuah manis dimasa yang akan datang. Dan percayalah,
bahwa Tuhan akan membantu hamba-hambanya yang berbuat kebaikan.
Dewan
juri yang saya hormati, hadirin yang berbahagia.
Maka dapat kita simpulkan bahwa, kegiatan membaca
memiliki manfaat dan pengaruh yang besar dalam meningkatkan kecerdasan
masyarakat. Dan, perpustakaan sebagai pusat kegiatan membaca dapat membuka
jembatan ilmu pengetahuan menuju masyarakat cerdas yang akhirnya dapat membuat
negara ini menjadi negara besar dan maju. Dengan kewenangan dan kebijakan dari
pemerintah dan dengan dukungan dari kita, masyarakat negeri ini, mari kita
satukan tekad, gandengkan tangan, dan menatap ke depan menuju masyarakat
Indonesia yang cerdas dan maju. Dengan menumbuhkan budaya membaca dan
pengembangan perpustakaan secera serius serta berkelanjutan. Kita lakukan
sekarang, tidak esok, tidak lusa, dan tidak tahun depan. Tapi kita kita lakukan
hari ini juga, detik ini juga. Karena bukan 1000 tahun yang akan datang yang
akan menentukan Indonesia pada hari ini. Tapi, hari inilah yang menentukan
Indonesia di 1000 tahun yang akan datang.
Demikian pidato yang saya sampaikan. Mohon ma’af
atas segala kekurangan dan trima kasih atas segala perhatiannya. Semoga dapat
bermanfaat.
Walaikum salam wr.wb.
Hak
Cipta SMA Negeri 3 Selat Kab.KAPUAS
Pembimbing : Drs. Fahrianoor Iswani (Guru SMA Negeri 3 Selat Kab.KAPUAS)
Oleh
: Arya Bintara Eka Saputra (XI IPA)
Lomba Pidato Tingkat SMA/MA Se-Kabupaten Kapuas
SALAM ANAK GALAM :)
Kumpulan Foto-Foto Pada saat Perlombaan Pidato tingkat SMA/MA Se-Kabupaten Kapuas.
Silahkan Di Lihat.
Sumber
Kumpulan Foto-Foto Pada saat Perlombaan Pidato tingkat SMA/MA Se-Kabupaten Kapuas.
Silahkan Di Lihat.
CEKIDOT ____________________________________________________________________________________
Perwakilan Dari SMA Negeri 3 kuala Kapuas (Arya Bintara)
Perwakilan Dari SMA Negeri 3 kuala Kapuas (Ela Vika)
Perwakilan Dari SMA Negeri 3 kuala Kapuas (Ela Vika)
Langganan:
Postingan (Atom)